Keripik kaca terbuat dari tepung tapioka, garam dan air yang kemudian dipipihkan setipis mungkin menggunakan tongkat gulung pada permukaan plastik atau permukaan lainnya yang telah diolesi minyak. Adonan pipih tersebut kemudian dapat dijemur hingga adonan tersebut perlahan lebih tembus pandang, lalu Adonan tersebut dipotong dan akhirnya digoreng. Penamaan "kaca" sendiri muncul karena makanan ini muncul dengan tampilan tembus pandang sebelum ditambahkan apa-apa. Keripik kaca ini dapat disebut sebagai panganan rendah gizi atau nirgizi, pasalnya ia hanya terbuat dari tepung dan garam. Apalagi penambahan bumbu-bumbu bubuk dengan bahan penguat dan pewarna makanan dengan konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko radang, panas dalam atau masalah pencernaan saat setelah memakannya. Keripik kaca adalah makanan ringan yang telah menjadi tren sejak tahun 2000 an.
secara tradisional, pada awalnya keripik kaca bukanlah terbuat dari hanya sekadar tepung tapioka, melainkan terbuat dari singkong atau ubi yang dipotong sangat tipis kemudian dikeringkan dan digoreng. Panganan tersebut lebih dikenal dengan beledag di Jawa Barat. Seiring perkembangan zaman, penggunaan singkong sebagai bahan utama kian kurang diminati, karena keripik kaca yang terbuat dari singkong memerlukan singkong yang cukup banyak untuk membutuhkan sedikit keripik kaca. Hal ini karena kandungan air pada singkong terus menyusut saat dikeringkan dan membuatnya terkadang lebih mahal. Untuk itu pada penggunaan modern, keripik kaca dimodifikasi hanya terbuat dari tepung tapioka, dimana dalam pembuatannya sangat mudah , murah dan tidak repot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar